Situs Resmi DPP IAEI - Contact Center 021-3840059
Tetap Terhubung Bersama IAEI di Media Sosial Facebook , TwitterInstagram dan Youtube Channel dengan tagar #EkonomiIslam

Kinerja Perbankan Syariah 2013

Updated: Friday 21 February 2014 - 10:42 Kategori: Perbankan Posted by: Ricky Dwi Apriyono

Industri perbankan syariah Indonesia masih terus tumbuh positif selama tahun 2013 di tengah-tengah tekanan ekonomi domestik utamanya defisit transaksi perdagangan, inflasi yang telah melebihi target awal tahun 2013 (4,5% +/-1%), melemahnya nilai tukar Rupiah hinggmendekati Rp12.000/USD dan kelangkaan sejumlah komoditas.

Sampai dengan Oktober 2013, pertumbuhan tahunan perbankan syariah (Bank Umum Syariah/BUS dan Unit Usaha Syariah/UUS) masih tercatat 32% dengan total aset Rp229,5 triliun, total pembiayaan Rp179,3 triliun dan total simpanan Rp174 triliun. Jumlabank umum syariah tercatat 11 bank, unit usaha syariah sebanyak 23  unit dan BPRS telamencapai 160 bank dengan jumlah kantor 2932, meningkat 269 kantor dibandingkan tahun 2012. 

Dengan perkembangan tersebut, pangsa pasar perbankan syariah telah mencapai 4,9%. Rencana pencapaian pangsa pasar 5% di semester pertama 2013 sedikit terhambat karena tekanan ekonomi domestik  yang terjadi pada periode tersebut.  Namun demikian, perkembangan tiga indikator utama perbankan syariah tersebut masih berada di dalam kisaran skenario yang diperhitungkan yaitu skenario optimis, moderat dan pesimis dengan kecenderungan berada di wilayah moderat dan pesimis.

Dengan  tiga  skenario  tersebut,  di  akhir  tahun  2013,  diperkirakan  total  asset  akan mencapai minimal Rp213,7 triliun (pesimis), Rp237,5 triliun (moderat) dan maksimal Rp261,2 triliun (optimis) sementara total DPK diperkirakan di kisaran Rp174,4 triliun (pesimis), Rp183,6 triliun (moderat) dan Rp193,7 triliun (optimis) dan, total pembiayaan akan mencapai minimal Rp180,3 triliun (pesimis), Rp189,8 triliun (moderat) dan maksimal Rp199,3 triliun (optimis). 

Skenario pesimis terjadi apabila tekanan ekonomi domestik masih memberikan dampak kepada kinerja industri perbankasyariah. Khususnya, pengaruh faktor eksternal (defisit transaksi perdagangan dan nilai tukar Rupiah) disamping faktor internal seperti cenderung melambatnya aktifitas pembiayaan perbankasyariah dan ekspansi totaasset karena melambatnya kinerja  sektor riil. Skenario moderat terjadi apabila perbankan syariah menggunakan sumber-sumber pendanaan lain untuk tetap mempertahankan ekspansinya seperti simpanan lain (selain Dana Pihak Ketiga), private placement, dll dan upaya intensif sosialisasi dan edukasi perbankan syariah oleh semua stakeholder melalui gerakan ekonomi syariah (GRES) berhasil meningkatkan sumber maupun pemanfaatan dana. 

Terakhir, skenario optimis akan terjadi apabila kinerja sektor riil dapat pulih di triwulan terakhir 2013 sehingga akselerasi pendanaan maupun pembiayaan perbankan syariah terus berlanjut. Inflasi bulan Oktober 2013 telah menunjukkan kecenderungan penurunan dan nilai tukar Rupiah relatif terkendali seiring dengan penerapan paket kebijakan ekonomi pemerintah untuk mengurangi impor, mendorong ekspor, memperkuat struktur industri dan menahan keluarnya modal asing. Pangsa pasar perbankan syariah di akhir tahun 2013 diperkirakan antara 5%-5,25%.



comments powered by Disqus