Situs Resmi DPP IAEI - Contact Center 021-3840059
Tetap Terhubung Bersama IAEI di Media Sosial Facebook , TwitterInstagram dan Youtube Channel dengan tagar #EkonomiIslam

Resolutions of The 1st Islamic Economics Education Summit

Updated: Selasa 2 November 2021 - 14:57 Kategori: Info Pilihan Posted by: Admin IAEI

Resolutions of The 1st Islamic Economics Education Summit
in Collaboration with The 7th International Symposium on Islamic Economics and Finance Education


Bismillaahirrohmaanirrohiim,

Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) merupakan wadah bagi akademisi dan praktisi untuk melakukan analisis, pengembangan, edukasi, dan sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, pada hari ini tanggal 28 Oktober 2021 bekerja sama dengan Bank Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan Center for Islamic Economics - International Islamic University of Malaysia menjadi Sekretariat International Federation of Islamic Economics and Finance Education (I-FIEFE), kami telah berhasil menyelenggarakan 1st Islamic Economics Education Summit bersamaan dengan 7th International Symposium on Islamic Economics and Finance Education.

Acara ini bertujuan untuk membahas dan merumuskan grand strategy tingkat nasional/regional/global pengembangan sumber daya manusia di bidang ekonomi dan keuangan syariah; harmonisasi nomenklatur program ekonomi, keuangan, dan bisnis Islam; mengembangkan kurikulum ekonomi dan keuangan Islam berbasis Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar; memperoleh informasi terkait pendidikan ekonomi dan keuangan Islam dari berbagai universitas di dunia; penguatan kompetensi dosen ekonomi, keuangan, dan bisnis syariah dalam rangka penelitian, publikasi ilmiah, dan pengembangan ilmiah lainnya; serta merumuskan rencana aksi dan strategi “mainstreaming” ekonomi syariah di semua level kebijakan.

Pada paruh pertama konferensi, kami telah membahas berbagai topik terkait pendidikan ekonomi Islam tingkat nasional. Termasuk di dalamnya (i) bagaimana memperkuat kualitas pendidikan ekonomi Islam di Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan (ii) melakukan benchmarking pendidikan ekonomi Islam di Indonesia dari perspektif Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar dalam menghadapi tantangan global. Pada paruh kedua konferensi, kami fokus untuk mengeksplorasi praktik pendidikan ekonomi Islam saat ini di berbagai belahan dunia. Kami juga telah membahas arah masa depan penelitian ekonomi dan keuangan Islam.

Diskusi yang menarik di antara para peserta dan pembicara telah menghasilkan resolusi konferensi berikut:

  1. Pendidikan ekonomi Islam telah mengalami kemajuan yang signifikan sejak awal tahun 1980-an. Namun, masih banyak yang bisa dilakukan untuk memajukan pendidikan ekonomi Islam sehingga pertumbuhan ekonomi Islam dapat dipimpin dan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.

  2. Pendidikan ekonomi Islam setidaknya terdiri dari 5 bidang: kurikulum, pengajaran, bahan ajar, penelitian dan kolaborasi. Inti dari kelima area ini adalah masalah sumber daya/bakat yang berkualitas. Secara khusus, akademisi yang berkualitas dan kompeten hampir merupakan 'prasyarat' untuk memberikan pendidikan IE standar global yang berkualitas.

  3. Kurikulum ekonomi Islam harus mampu beradaptasi dengan kondisi sosial ekonomi yang selalu berubah. Hal ini terutama berlaku di tengah revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0. Untuk itu, pendidikan ekonomi Islam harus menghasilkan lulusan yang menjadi bagian dari solusi bagi perekonomian dan masyarakat luas dengan bersikap adaptif, terus belajar, dan fleksibel.

  4. Pendidikan ekonomi Islam harus mampu mempertanggungjawabkan karakteristik lokal tetapi juga mampu bersaing dalam konteks global. Seharusnya bisa untuk menawarkan solusi untuk masalah global dan menerapkannya dalam konteks lokal.

  5. Untuk mencapai pendidikan ekonomi Islam yang berkualitas memerlukan kurikulum yang mengintegrasikan pengetahuan dari warisan Islam kita serta pengetahuan modern setelah proses evaluasi kritis dari kedua input. Untuk itu diperlukan akademisi yang memahami apa itu ekonomi Islam dan mumpuni serta mampu mengintegrasikan kedua input tersebut.

  6. Pengajaran ekonomi Islam tidak boleh dibatasi pada aspek fiqh atau pemahaman syari'ah yang sempit tetapi harus memasukkan tujuan syari'ah yang lebih tinggi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa ekonomi Islam tidak hanya menawarkan produk yang sesuai dengan fikih tetapi juga berfungsi untuk mengembangkan kesejahteraan dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan.

  7. Kurikulum ekonomi Islam terintegrasi adalah kebutuhan saat ini. Kurikulum ekonomi Islam memiliki komponen inti yang tidak berubah tetapi juga harus dinamis untuk memasukkan bidang dan topik yang inovatif. Hal ini membutuhkan kolaborasi yang lebih besar antara akademisi dan institusi secara nasional, regional dan global.

  8. Telah terjadi proliferasi penelitian dan publikasi di bidang ekonomi Islam selama empat dekade terakhir. Kekuatan harus ditingkatkan, tetapi kesenjangan dalam literatur tetap ada dan perlu diisi. Daripada hanya mengikuti arah penelitian yang didikte oleh ekonomi arus utama atau oleh industri perbankan dan keuangan Islam, penelitian ekonomi Islam juga harus menjadi pemimpin arah penelitian baru. Adaptasi metodologi inovatif, alat, paradigma penelitian kemudian sangat dianjurkan.

  9. Penelitian ekonomi Islam harus komprehensif, meliputi (i) penelitian dasar atau dasar, termasuk filosofi dan sistemnya; (ii) penelitian teoritis, khususnya penelitian analitik di berbagai bidang inti ekonomi Islam; (iii) area terapan yang berkontribusi pada praktik di industri tetapi untuk mengarahkannya ke arah yang benar dengan penelitian inovatif; serta (iv) penelitian berbasis kebijakan untuk memastikan bahwa kebijakan terkait ekonomi Islam berasal dari bukti kuat dan kajian ilmiah yang kuat.

  10. Perlu juga lebih banyak penelitian dan kerjasama untuk berbagi dan mengembangkan bidang pendidikan ekonomi Islam agar disiplin selalu didukung oleh lembaga ekonomi Islam.

  11. Pembentukan International Federation for Islamic Economics and Finance Education (I-FIEFE) merupakan langkah yang sangat relevan menuju sinergi dan kolaborasi yang tepat sasaran. I-FIEFE bersifat inklusif dan akan mengakomodasi semua pemangku kepentingan yang relevan melalui program-program yang direncanakannya. MoU awal dan surat dukungan telah dimulai antara I-FIEFE, anggota pendirinya (IDB Institute, IEI-KAU, IAIE dan KENMS-IIUM) dan dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) serta dengan rekan-rekan kami dari Pakistan dan dari Turki.

  12. Mulai tahun 2022 akan dilakukan kegiatan kerjasama. Kami mengajak semua universitas dan lembaga penelitian yang menawarkan pendidikan ekonomi dan keuangan Islam untuk bergabung dan berpartisipasi dalam kegiatan I-FIEFE.

Semoga Allah memudahkan ikhtiar kita untuk memajukan pendidikan ekonomi Islam lebih jauh lagi.


Jakarta, 28 Oktober 2021 / 22 Rabiul Awal 1443 H
Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)