Situs Resmi DPP IAEI - Contact Center 021-3840059
Tetap Terhubung Bersama IAEI di Media Sosial Facebook , TwitterInstagram dan Youtube Channel dengan tagar #EkonomiIslam

DPW IAEI DKI Jakarta Gelar FGD Bahas Kesiapan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Updated: Senin 2 Agustus 2021 - 13:06 Kategori: Siaran Pers Posted by: Admin IAEI

Kesiapan Pendidikan Tinggi dan Industri Ekonomi Syariah dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka

IAEI, JAKARTA -- Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) DKI Jakarta bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) mengadakan focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Kesiapan Pendidikan Tinggi dan Industri Ekonomi Syariah dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka” dimana dihadiri oleh Prof. Euis Amalia perwakilan dari DPP IAEI dan Ketua maupun BPH DPW IAEI DKI Jakarta pada Rabu (27/7). Dalam FGD ini menghadirkan narasumber utama dari DIKTI dan KNEKS. FGD ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Bank Indonesia (Asisten Direktur DEKS), Deputi Direktur DPMS OJK, Direktorat IKNB Syariah, DPPS OJK, Badan Wakaf Indonesia (BWI) Direktur Utama BAZNAS, Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu, BSI University, Bank DKI Syariah, APSEII dan AFEBIS. 

Pada kesempatan FGD ini DIKTI diwakili oleh Prof. Aris Junaidi (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI) menyampaikan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini dilaksanakan untuk meleraikan broken link antara riset, pendidikan dan magang yang dilaksanakan mahasiswa. Dengan adanya program merdeka belajar diharapkan mahasiswa dapat belajar fleksibel dan dapat mengembangkan potensi dari mahasiswa sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. Program MBKM ini adalah upaya untuk membangun infrastruktur Pendidikan Perguruan Tinggi dan DIKTI sudah menyiapkan website khusus untuk memantau dan mengupdate kegiatan pelaksanaan MBKM link and match Kerjasama antara Kampus dan Industri yang dapat memfasilitasi sarana pendidikan, penelitian dan magang bagi mahasiswa di seluruh Indonesia sehingga dapat meningkatkan infrastruktur pendidikan.

Sedangkan Dr. Sutan Emir (Direktur Infrastuktur Ekosistem KNEKS) menyampaikan bahwa KNEKS mundukung MBKM yang dilakukan perguruan tinggi, dimana bentuk nyata dukungan diungkapkan dengan adanya realisasi buku pedoman akademik dengan 10 mata kuliah acuan, dimana saat ini sudah selesai 3 buku yang dibuat oleh KNEKS bekerjasama dengan Dosen dan beberapa perguruan tinggi yang terdata di DIKTI. Realisasi buku pedoman magang, buku pedoman KKNT, realisasi MoU dan PKS dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia, dan juga penguatan riset Ekonomi Syariah. Dukungan ini merupakan bentuk komitmen untuk menciptakan SDM unggul di bidang ekonomi Syariah dan infrastuktur pengembangan dan kemajuan Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Asisten Direktur DEKS bank Indonesia (BI) mendukung program magang yang sudah dilaksanakan di BI dan manfaatnya bukan hanya untuk mahasiswa magang saja tetapi BI sendiri juga merasa terbantu dan dapat mengedukasi mahasiswa terkait pembelajaran kebijakan-kebijakan apa saja yang menjadi otoritas BI. Direktur IKNB Syariah OJK menyampaikan OJK telah melakukan langka-langkah untuk meningkatkan literasi di bidang Bank dan non-Bank, mahasiswa magang di IKNB Syariah OJK wajib membuat laporan dan memberikan masukan bagi OJK. Kualitas SDM merupakan hal yang sangat penting dan digitalisasi skill link and match dengan Perbankan Syariah maupun Audit Syariah. Dimana disampaikan perwakilan APSEII Bapak Noven MBKM ini mengacu kepada PERMENDIKBUD No. 3 Tahun 2020 terkait dengan kurikulum PT, outcome based education learning, standar proses pembelajaran, standar pembiayaan, standar sarana dan prasarana, standar pembelajaran, standar dosen/mentor, standar penilaian pembelajaran, dan standar kompetensi lulusan

FGD ini juga memperoleh output yang sangat bermanfaat khususnya bagi perguruan tinggi yang memiliki jurusan Ekonomi Islam, Direktur Utama BAZNAS Dr. Arifin Purwakananta menyampaikan BAZNAS siap mendukung MBKM lingkup magang dan penelitian, magang tidak hanya diperuntukkan pada suatu perusahaan atau LAZ tetapi juga dapat dengan belajar menggalang pengumpulan zakat di kampus ataupun komunitas. Lulusan Ekonomi Syariah diharapkan memiliki kemampuan pemahaman terkait, Fiqh (teknis ziswaf), digital, kemampuan bahasa dan komunikasi yang baik, kemampuan dalam leadership dan endurance.

Badan Wakaf Indonesia (BWI) juga menyampaikan dukungan penuh semua kerjasama yang terkait dengan MBKM yang dapat dilakukan, dengan harapan agar mahasiswa memperoleh  literasi Wakaf dan juga dapat merealisasikannya.

Dengan terlaksananya FGD ini menghasilkan kesimpulan bahwa perlu dilakukan sosialisasi MBKM kepada tenaga Pendidikan dan mahasiswa untuk dapat mendukung infrastuktur Pendidikan secara maksimal, sehingga menghasilkan link and match yang maksimal dalam pelaksanaan Pendidikan, penelitian dan magang. Dimana kolaborasi kampus dan industri adalah kunci keberhasilan, dan merupakan standar kompetensi yang harus dilaksanakan juga perlu adanya kerjasama dengan asosiasi-asosiasi yang mendukung maksimal dan adanya program magang Kemendikbud terutama di bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah. Diharapakn adanya Kerjasama berkelanjutan dalam merealisasikan MBKM menjadi bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

Disusun oleh:

Asri Noer Rahmi, S.E.M.Sh.Ec

(BPH DPW IAEI DKI Jakarta

&Dosen STIE Indonesia Bankig School)

082211071240