Market Share Perbankan Syariah ditargetkan mencapai 20% pada 2024. Menurut Ahmad K Permana, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo), pihaknya mendukung target tersebut. Untuk mencapainya, dibutuhkan inisiatif dan keberpihakan dari regulator baik Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia.
"Angka itu sangat kami idam-idamkan. Potensi pasar Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Angka itu tidak mustahil selama didukung juga oleh kebijakan regulator, soal pajak yang dikenakan misalnya, "ujar Permana.
Seperti dilansir Republika, Agus Martowardojo, Gubernur BI, 'menantang' perbankan Syariah pada 2020 memiliki aset mencapai 20 persen dari perbankan nasional. Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, optimis target tersebut akan tercapai pada 2024. "Tentunya melalui perumusan kebijakan yang pas dan adanya afirmasi sinergi," ujarnya.
Market share perbankan Syariah saat ini masih lima persen. Hingga akhir tahun pun proyeksi market share masih akan berada di angka lima persen mengingat kondisi ekonomi nasional yang belum memungkinkan. Regulator menargetkan pertumbuhan perbankan Syariah 15-17 persen pada 2015.